MAKALAH PENGARUH LINGKUNGAN PENDIDKAN TERHADAP HASIL BELAJAR ANAK
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Lembaga pendidikan sebagaisalah satu bentuk sistem sosial,
senantiasa bersifat terbuka, artinya pendidikan tersebut selalu menerima masukan
(input) dari lingkungan, dan memberikan hasil berupa output pada lingkungan juga. Keberhasilan suatulembaga pendidikan dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh kondisi dan situasi
yang ada disekelilingnya. Oleh karena itu untuk memahami pendidikan secara lebih luas, para pendidik pada umumnya yang berperan sebagai ujung tombak dalam melaksanakan proses
pembelaaran, perlu memiliki pemahaman yang
jelas tentang konsep lingkungan dan lingkungan pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisilain
proses perkembangandanpendidikanmanusiatidakhanyaterjadidandipengaruhioleh
proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja.
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah,
dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tri pusat pendidikan. Dengan
kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang
maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan.
Namun juga tergantung padalingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan
formal.
B.
Rumusanmasalah
Permasalahan adalah suatu hal atau persoalan yang
memerlukan jawaban atau pemecahan dengan pemikiran yang
matang dan dapat ditarik suatu kesimpulan, permasalahan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan jenis lingkungan pendidikan serta
pengaruhnya.
2. Apa yang dimaksud dengan keluarga sebagai lingkungan pendidikan.
3. Apa peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak.
C. ProsedurPemecahanmasalah
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan tempat terjadinya proses
belajar. Lingkungan pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah,
dan masyarakat. keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.
Anggota keluarga berperan sangat penting terutama dalam pembentukan kerpribadian anak
yang pertama dan utama.
D. Tujuanpenulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian konsep dan jenis lingkungan pendidikan dan
pengaruhnya.
2. Mengetahui pengertian keluarga sebagai lingkungan pendidikan.
3. Mengetahui peranan anggota keluarga dalam pendidikan anak.
E. Manfaatpenulisanmakalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengetahuan baru tentang pengertian konsep dan jenis lingkungan pendidikan dan
pengaruhnya.
2. Mendapatkan pengetahuan baru tentang pengertian keluarga sebagailing kungan pendidikan,
3. Mendapatkan pemahaman baru tentang peranan anggota
keluarga dalam pendidikan anak.
F. MetodePenulisan
Bab I Pendahuluan, berisikan a) latar belakang masalah,b)
rumusan masalah,c) prosedur Pemecahan masalah,d) tujuan penulisan makalah, e)
manfaat penulisan makalah,f) sistematika Pembahasan. Bab II
Pembahasan,berisikan:a) pengertian ligkungan pendidikan ,b) pengaruh lingkungan
pendidikan terhadap prestasi belajar siswa. Bab III, merupakan bab penutup yang
berisikan:a) kesimpulan.b) saran
PEMBAHASAN
A.
PengertianLingkunganPendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidupa lainnya. Lingkungan dibedakan menajdi lingkungan alam dan lingkungan sosial-budaya.
Didalam lingkungan anak dapat memperoleh berbagai pengalaman, sehingga dimana
lingkungan sekitar anak hidup akan turut mempengaruhi pribadinya.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan
proses pembelajaran atau pelatihan agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, emosional, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,
akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat berlangsungnya
proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Secara garis besar, lingkungan pendidikan dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
LingkunganPendidikanKeluarga. Keluargasecara umum merupakan lembaga pendidikan tertua,
yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati
orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidikanak agar
tumbuhdan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama dan terutama karena di dalam lingkungan ini segala potensi yang dimiliki oleh seorang
anak terbentuk (peletak dasar
pendidikan anak) dan sebagai persiapan ke arah
kehidupan anak dalam masyarakatnya.
LingkunganPendidikanSekolah.Tidak semua tugas mendidik dapat di laksanakan oleh orang
tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak kesekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan keluarga.
Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola pikir
ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideology dalam
proses pendidikan di sekolah untuk menambahkan keterampilan
anak, menambahkan pengetahuan anak, mempersiapkan anak didik dalam suatu
pekerjaan dan lain sebagainya.
LingkunganPendidikanMasyarakat. Dalamkontekspendidikan, masyarakat merupakan lingkungan dimana anak bergaul dalam kehidupannya sehari-hari.Pendidikan
yang dialamianak dalam masyarakat ini, mulai ketika anak-anak melepaskan diri dari asuhan keluarga dan berada
di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian,
berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas karena anak dapat memperoleh pengalaman tentang berbagai hal, yang
berkenaan dengan lingkungan alamnya, seperti flora dan fauna, dan juga
memperoleh pengaruh dari hasil karya masyarakat, baik melalaui korann, buku,
televisi, internet, dan lain sebagainnya.
Corak dan ragam pendidikan yang
dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengertian-pengertian
(pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
B. PengaruhLingkunganPendidikan TerhadapHasilBelajarAnak
Lingkungan siswa adalah tempat
di sekitar siswa untuk berinteraksi dengan orang lain maupun melakukan kegiatan,
kegiatan sehari-hari termasuk kegiatan belajar.
Ada macam-macam lingkungan ,dan tiap lingkungan terdiri dari berbagai kepribadian
orang yang tentunya membawa pengaruh besar terhadap prestasi/hasil belajar siswa.
Pengaruh lingkungan terhadap prestasi/hasil belajar siswa hanya ada dua,
yaitu meningkatkan atau malah menurun kan prestasi siswa itu sendiri. Berikut adalah beberapa contoh lingkungan dan faktor-faktornya
yang biasa memberikan pengaruh positif maupun negatif pada siswa.
LingkunganKeluarga. Keluarga adalah lingkungan sosial pertama
yang dikenal oleh seorang siswa. Suasana keluarga yang
kondusif bagi siswa untuk belajar,
tentu bisa meningkatkan prestasi siswa itu sendiri. Sebaliknya, bila dalam keluarga itu tercipta suasana
yang tidak mendukung siswa untuk belajar, tentu saja prestasi siswa di sekolah tidak akanbagus. Berikut ini adalah pengaruh positif dan negatif dari lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa yang saya temukan.
Ada sebuah rumah tangga mempunyai
seorang anak laki-laki dan seorang perempuan, karena anak laki-laki tersebut baru
mengikuti pendidikkan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD), dia malas belajar tetapi
ia meminta ayahnya untuk belikan kepadanya sebuah ban bekas mobil untuk
digunakan sebagi alat untuk bermain,makaayahnya berkata kepadanya:
Ayah: nak nanti ayah belikan kamu ban mobil dengan sepeda, tapi ayah
kamuharus ikuti perintah ayah!
Anak: apa ayah?
Ayah: tugas kamu harus rajin belajar supaya kamu naik kelas
Anak: iya ayah, tapi ayah atau kakak nona (kakak perempuan maksudnya) harus bantu aku karena aku belum
bisa
Ayah: iya nanti kakak nona bantu kamu
Mulai saat itu juga, anak
tersebut rajin belajar karena keinginannya sangat tinggi terhadap apa yang dibilang
oleh ayahnya. Iapun dibuatkan jadwal belajar oleh ayahnya sehingga waktu
belajarnya tiba ia selalu belajar dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya dan
saudara perempuannya ketika ia belajar sehingga prestasi belajarnya makin hari
makin meningkat.
Seorang kepala keluarga
karena ia ingin pergi kepasar, maka anaknya disuruh jangan pergi kesekolah
untuk menjaga adiknya dirumah, anak tersebut tidak menhiraukan perkataan
bapaknya, ia tetap bersiap sebagaimana biasa dan pada saat ia memberi salam
untuk pergi kesekolah, ayahnya langsung tampeleng dipohon telinga sambil
berkata “bapak sudah bilang kamu tidak boleh pergi kesekolah hari ini untuk
jaga adik dirumah karena bapak mau kepasar sebantar”, akhirnya anak tesebut
tidak jadi masuk sekolah karena ia takut dipukul lagi oleh ayahnya.
LingkunganSekolah. Pengaruh lingkungan ini terhadap prestasi belajar siswa cukup besar,
karena sekolah adalahling kungan sosial kedua setelah keluarga yang
akan dikenal oleh siswa. Pengaruh lingkungan sekolah
terhadap prestasibelajarsiswa.
Komite sekolah, kepala sekolah,
dan para guru di SD sukarasa 3 dan 4, selain prosesbelajar mengajar dikelas,
mereka merincikan beberapa kegiatan tambahan yang biasa disebut kegiatan ekstra
kurikuler, diantaranya adalah pramuka, paduan suara, paskibra, bulu tangkis dan
lain sebagainya. Kegiata-kegiatan tambahan ini menurut seorang ibu guru
bertujuan untuk meningkatkan bakat dan keterampilan masing-masing anak. Guru
tersebut juga mengatakan bahwa selain meningkatkan bakat dan keterampilan
siswa, hal ini juga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar para siswa
karena, ada siswa yang menguasai disalah satu bidang kegiatan tambahan, namun
hasil belajarnya dikelas masih sangat minim, tapi setelah ikut kegiatan
ekstrakurikuler, hasil belajarnya terus meningkat karena ada siswa yang tidak
ikut tidak terlalu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler prestasinya bagus
sehingga mereka yang aktif dikegiatan ekstrakurikuler melihat hal seperti itu,
mereka juga bangkit dalam hal prestasi belajar, mungkin karena malu dengan
teman-temannya atau bagaimana sehingga mereka merubah sikap mereka terhadap
belajar (kata ibu tersebut).
Waktu saya masuk bersekolah mulai
dari SD samapi dengan SMA, jika terdapat mata pelajaran olahraga dan jam
pelajarannya terdapat dijam pertama atau kedua,berarti jam pelajaran
selanjutnya kami tidak mau masuk kelas, biarpun masuk tapi sudah malas belajar
karena capek.
LingkunganPergaulan (Teman). Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar memang sangat besar,
apa lagi bila menyangkut lingkungan pergaulan siswa itu sendiri. Jika siswa bisa memilih pergaulan
yang tepat, tentu tidak masalah terhadap prestasi belajarnya
seperti contoh dibawah berikut:
Ada beberapa anak kelas tiga SD,
ketika pulang sekolah mereka sering bergabung dan bermain kelereng secara masal,
satu orang bisa menggunakan dua atau tiga kelereng dalam satu kali bermain,
salah satu dari mereka tingkat pengetahuannya masih sangat rendah (membaca dan
berhitung), sehingga pada saat ia bermain kelereng dan kena sampai lebih dari
lima ia tidak bisa berhitung, maka teman-temannya membantu dia berhitung ketika
ia kena beberapa kelereng. Melihat hal seperti itu, teman-temannya membuat satu
keputusan untuk membantu dia dalam hal belajar karena orangtunya juga dari segi
pengetaahuan tidak berpendidikan. Salah satu dari mereka mengajak temannya yang
belum bisa membaca dan berhitung itu untuk belajar bersama-sama dengannya
setiap malam karena rumah mereka berdekatan, anak tersebut pun mau ikut belajar
bersama temannya sehingga pada saat kenaikan kelas ia sudah bisa membaca dan
berhitung secara lancar.
seorang yang dari awalnya rajin
belajar, tiba-tiba malas belajar karena ia sering bergabung dengan temannya
yang dilihat dari segi ekonomis orangtuanya sangat mewah sehingga anaknya juga
ingin serba mewah dan tidak mau untuk belajar.
SUMBER
Dikutip dari percikan ilmu pedagogik teoritis sistematis.
Berdasarkan lingkungan pendidikan sesuai pengalaman
penulis.
Berdasarkan pengamatan penulisdi SD X 2012.
Komentar